Lebih dari Sekadar Tugas, Membangun Tanggung Jawab di Hari Jumat Penuh Berkah

(ilustrasi tanggung jawab)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) bukan hanya kewajiban akademis, tapi juga sebuah kawah candradimuka, tempat teori diuji dan etos kerja sejati dibentuk. Di hari ke dua puluh dua ini, saya ingin berbagi cerita bagaimana satu hari yang tampak rutin bisa penuh dengan pengalaman tak ternilai, tanggung jawab yang nyata, dan pencapaian yang membanggakan.

Ritual Pagi: Disiplin sebagai Fondasi

Seperti biasa, disiplin adalah kunci. Hari saya dimulai sebelum fajar, dengan panggilan alarm pukul 05.00. Setelah menunaikan ibadah Shalat Subuh pada 05.20 untuk menenangkan jiwa, saya langsung bersiap untuk misi hari ini. Ritual mandi dan berpakaian rapi selesai tepat pukul 06.20.

Pukul 06.25, amunisi pagi berupa nasi uduk hangat dan secangkir teh manis sudah siap di meja. Energi terisi, dan tepat pukul 07.00, saya berangkat bersama teman saya, Daniel. Perjalanan ke kampus ISTN kini terasa berbeda; ini bukan lagi sekadar perjalanan ke tempat belajar, tapi ke tempat kerja yang sesungguhnya. Kami tiba dengan selamat pada 07.40, lebih awal dan siap untuk memulai hari.

Arena Kerja: Dari Kebersihan hingga Manajemen Data

Pukul 08.00 tepat, sebelum menyalakan komputer, kami memulai dengan "Kurvey Pagi". Membersihkan laboratorium bersama-sama mungkin terlihat sepele, tapi kegiatan ini adalah latihan kerja sama tim dan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan kerja kami. Pukul 08.30, lab sudah kinclong dan siap digunakan untuk berkarya.

(foto saya kurvey pagi)

Tugas pertama kami hari ini adalah memaksimalkan Google Form pendaftaran webinar yang telah kami buat sebelumnya. Tujuannya agar lebih banyak lagi audiens yang tertarik untuk mendaftar. Tugas ini bukan sekadar membuat formulir, melainkan sebuah pelajaran tentang manajemen data: bagaimana merancang form yang menarik, mengatur alur komunikasi, hingga memastikan setiap detail teknis berfungsi sempurna. Proses ini kami kerjakan dengan fokus hingga pukul 11.30.

Mungkin banyak yang bertanya, apa sebenarnya Google Form itu dan kenapa ini penting dalam dunia kerja digital? Izinkan saya berbagi sedikit materi tentangnya.


Materi Singkat, Mengenal Google Form

Apa itu Google Form?

(ilustrasi google form)

Google Form adalah layanan gratis dari Google yang digunakan untuk membuat formulir online, kuesioner, survei, kuis, dan pendaftaran secara cepat dan mudah. Semua data yang dikumpulkan otomatis tersimpan dalam Google Drive dan bisa diolah langsung di Google Sheets.

Fungsi Google Form:

  • Mengumpulkan Data: Data siswa, data peserta event, data karyawan.
  • Membuat Kuesioner/Survei: Untuk penelitian, feedback pelanggan, atau evaluasi.
  • Membuat Kuis Online: Guru bisa membuat soal dengan sistem penilaian otomatis.
  • Pendaftaran Online: Untuk seminar, lomba, workshop, atau webinar seperti yang kami kerjakan.
  • Absensi Online: Untuk presensi di berbagai kegiatan.

Manfaat Google Form:

  • Mudah Digunakan: Tanpa perlu keahlian teknis.
  • Gratis: Cukup dengan akun Google.
  • Efisien & Cepat: Data terkumpul secara real-time.
  • Fleksibel: Bisa diakses lewat HP atau laptop.
  • Terintegrasi: Hasil langsung bisa diekspor ke Google Sheets/Excel.
  • Hemat Biaya: Tidak perlu mencetak formulir kertas.

Kelebihan:

  • Tampilan sederhana dan mudah dipahami.
  • Bisa diakses kapan saja & di mana saja (selama ada internet).
  • Bisa menambahkan gambar, video, dan logika percabangan (skip logic).
  • Hasil bisa diolah otomatis menjadi grafik atau tabel.
  • Mudah dibagikan dengan link, email, atau QR code.

Kekurangan:

  • Butuh koneksi internet, tidak bisa dipakai offline.
  • Opsi desain terbatas dibanding aplikasi survei berbayar.
  • Fitur analisis data masih tergolong sederhana.
  • Kurang cocok untuk survei yang sangat kompleks.

Contoh Penggunaan:

  • Pendidikan: Ujian online, kuis, pendaftaran siswa baru, survei dosen.
  • Bisnis: Survei kepuasan pelanggan, pemesanan produk, rekrutmen karyawan.
  • Event: Registrasi peserta seminar, lomba, atau workshop.


Jeda Suci dan Rencana Cadangan

Waktu istirahat kami gunakan untuk makan siang di tepi danau kampus yang menenangkan. Suasananya yang asri membuat pikiran kembali segar. Setelah itu, sebagai muslim, kami menunaikan kewajiban Shalat Jumat terlebih dahulu sebelum melanjutkan tugas.

Pukul 13.00, kami kembali ke laboratorium. Tugas berikutnya adalah membuat brosur digital kedua sebagai cadangan untuk promosi webinar. Ini adalah pelajaran penting tentang perencanaan: selalu siapkan rencana B. Dengan arahan dari pembimbing PKL, kami pun melanjutkan tugas hingga sore hari.

Sekitar pukul 16.00, desain selesai dan sesuai dengan harapan. Sebelum pulang, kami merapikan kembali semua peralatan dan ruang kerja, sebagai wujud profesionalisme hingga akhir waktu kerja.

Penghujung Hari

Hari ini saya belajar banyak, mulai dari keterampilan teknis seperti manajemen data dan desain grafis, hingga soft skill seperti kerja sama tim, manajemen waktu, dan rasa tanggung jawab. Setiap hari di tempat PKL benar-benar menjadi kesempatan berharga untuk tumbuh dan berkembang.

Baik, segitu saja materi dan cerita saya untuk hari ini. Terimakasih kepada para pembaca yang telah menyempatkan waktunya membaca blog saya. Mohon maaf apabila ada salah kata dan kurangnya penjelasan. Saya pamit undur diri, sampai bertemu di blog saya yang lainnya!

Posting Komentar

0 Komentar