Cara Membuat dan Mengirim Surat di Kantor Pos

 

Halo semuanya.
Namaku Dimas Novianto, seorang siswa SMK yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kampus Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Setiap hari selama PKL, aku selalu mendapat pengalaman baru yang menambah pengetahuan dan keterampilan.
Hari ini, aku belajar sesuatu yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sebenarnya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu cara membuat dan mengirim surat melalui kantor pos.

Pagi Hari: Rutinitas Awal Sebelum Kegiatan

Seperti biasa, aku memulai pagi dengan bangun pukul 05.00 dan langsung melaksanakan ibadah shalat Subuh. Udara pagi yang segar membuat semangat belajar semakin tinggi.
Sekitar pukul 05.30, aku menyiapkan sarapan sederhana berupa telur goreng dan teh hangat. Setelah itu, aku membereskan dapur dan bersiap untuk kegiatan PKL hari ini.
Pada pukul 06.30, aku mandi, mengenakan kemeja rapi, dan memastikan perlengkapan seperti buku catatan serta alat tulis sudah siap di tas. Setelah sarapan, aku berangkat menuju kampus.
Aku tiba di Kampus ISTN sekitar pukul 07.45, lalu menunggu teman-teman lain datang di depan ruang labkom. Kami masuk pukul 08.00 untuk memulai kegiatan hari ini.

Tugas Pagi: Piket dan Persiapan Belajar

Kegiatan dimulai dengan piket harian. Pembagian tugas piket disesuaikan dengan waktu kedatangan. Karena aku datang urutan keempat, tugasku adalah menyapu lantai di ruang A.
Kami bekerja sama membersihkan ruangan hingga terlihat rapi dan nyaman. Sekitar pukul 08.30, piket selesai, dan pembimbing mulai memberikan materi utama hari ini — yaitu belajar cara membuat dan mengirim surat di kantor pos.

Materi Utama: Cara Membuat dan Mengirim Surat Melalui Kantor Pos

Meskipun saat ini banyak orang menggunakan pesan instan dan email, surat fisik masih memiliki peran penting, terutama dalam pengiriman dokumen resmi, lamaran kerja, atau surat pribadi yang lebih berkesan. Hari ini, kami belajar langkah-langkah membuat dan mengirim surat dengan benar melalui kantor pos.


1. Menyiapkan Peralatan yang Dibutuhkan

Sebelum mulai menulis surat, ada beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan:

  • Kertas surat (bisa menggunakan kertas HVS atau kertas surat resmi)
  • Pulpen atau alat tulis
  • Amplop
  • Perangko (bisa dibeli di kantor pos)


2. Menulis Isi Surat

Langkah pertama adalah menulis surat dengan format yang benar. Struktur dasar surat terdiri dari:

  • Tempat dan tanggal penulisan surat
  • Alamat penerima
  • Salam pembuka
  • Isi surat
  • Salam penutup dan tanda tangan pengirim

Contoh singkat:

Jakarta, 14 Oktober 2025
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMK Maju Jaya
di Tempat
Dengan hormat,
Saya, Dimas Novianto, bermaksud untuk mengajukan permohonan data alumni sebagai bahan laporan PKL.
Atas perhatian dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(tanda tangan)
Dimas Novianto

3. Melipat dan Memasukkan Surat ke Amplop

Setelah surat selesai ditulis:

  • Lipat kertas dengan rapi menjadi tiga bagian.
  • Masukkan surat ke dalam amplop dengan posisi isi surat menghadap depan.
  • Pastikan amplop tertutup rapat agar tidak rusak selama pengiriman.
  • Jika amplop tidak memiliki perekat, gunakan sedikit lem agar aman.


4. Menulis Alamat pada Amplop

Informasi alamat sangat penting agar surat sampai ke tujuan dengan benar.
Berikut cara penulisan yang benar di bagian depan amplop:

Bagian Depan Amplop:

Alamat Penerima (ditulis di bagian tengah)
Tulis secara lengkap dan jelas:
Nama penerima
Jalan, nomor rumah, RT/RW
Kelurahan, Kecamatan, Kota, dan Kode Pos 
Contoh:
Kepada Yth. Bapak Ahmad Zulkarnain Jl. Melati No.
Bapak Ahmad Zulkarnain Jl. Melati No.
12 RT 04 RW 05 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan
Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan12430

Alamat Pengirim (ditulis di pojok kiri atas)
Tuliskan nama dan alamat pengirim untuk memudahkan pengembalian jika surat tidak sampai.
Contoh:
Pengirim:
Dimas Novianto Jl. Mawar No. 20, Depok 16415

5. Menempelkan Perangko

Perangko berfungsi sebagai bukti pembayaran jasa pengiriman surat.
Tempelkan perangko di pojok kanan atas amplop. Harga perangko berbeda tergantung pada jenis layanan dan jarak tujuan surat. Jika tidak yakin, petugas kantor pos akan membantu memilihkan perangko yang sesuai.


6. Mengirim Surat di Kantor Pos

Setelah surat siap dan perangko ditempel, langkah berikutnya adalah mengirim surat ke kantor pos:

  1. Datang ke kantor pos terdekat.

  2. Serahkan surat ke petugas loket dan sebutkan jenis layanan yang diinginkan, seperti:

    -Pos Kilat Khusus (pengiriman cepat)

    -Pos Biasa (lebih murah, tapi waktu kirim lebih lama)

    -Pos Ekspres (sangat cepat, bisa sampai 1 hari)

  3. Setelah itu, surat akan diberi cap pos (tanda kirim resmi) dan dikirim ke tujuan.

  4. Kamu bisa meminta resi atau bukti pengiriman untuk melacak status surat.


7. Menunggu Surat Sampai ke Tujuan

Proses pengiriman surat biasanya memakan waktu antara 2–5 hari kerja, tergantung jarak dan jenis layanan pos yang dipilih. Jika ingin memastikan surat sudah sampai, kamu bisa menghubungi penerima atau melacak status surat jika menggunakan layanan dengan nomor resi.


Contoh Surat yang Bisa Dikirim

Beberapa contoh surat yang umum dikirim melalui kantor pos antara lain:

  • Surat pribadi untuk teman atau keluarga
  • Surat resmi untuk sekolah, perusahaan, atau instansi pemerintahan
  • Surat lamaran kerja lengkap dengan CV
  • Kartu ucapan atau undangan acara

Mengirim surat secara fisik memberikan kesan lebih personal dan sopan, terutama untuk keperluan resmi.


Istirahat dan Kegiatan Sore

Setelah mempelajari teori dan praktik menulis surat, pukul 12.00 kami beristirahat. Kami pergi ke tepi danau kampus untuk makan siang bersama sambil berbagi cerita tentang pengalaman pertama mengirim surat.
Setelah makan, kami yang beragama Islam melaksanakan shalat Dzuhur di mushola kampus sebelum kembali ke ruang labkom.

Pukul 13.00, kami membuat simulasi surat dan amplop, menuliskan alamat lengkap, dan menempelkan perangko. Meskipun sederhana, kegiatan ini mengajarkan kami pentingnya ketelitian dan kerapian dalam surat-menyurat.
Menjelang pukul 16.00, kami menyelesaikan semua tugas dan bersiap untuk pulang.


Penutup: Surat, Simbol Komunikasi yang Tetap Berkesan

Hari ini mengajarkanku bahwa walaupun dunia sudah serba digital, surat fisik tetap memiliki nilai yang tidak tergantikan.
Menulis surat mengajarkan ketelitian, kesopanan, dan kesabaran. Selain itu, pengalaman mengirim surat langsung di kantor pos memberi gambaran nyata tentang bagaimana komunikasi dilakukan sebelum era internet.

Sekian cerita keseharianku hari ini.
Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa di cerita berikutnya — mungkin kali ini dengan pelajaran baru yang tak kalah menarik.

Posting Komentar

0 Komentar