Pernahkah kalian merasa bosan dengan foto selfie yang itu-itu saja? Sebuah foto yang hanya menangkap wajah, tapi belum tentu menangkap imajinasi. Di dunia di mana teknologi berkembang pesat, ternyata kita bisa melakukan lebih dari sekadar memberi filter. Kita bisa melukis ulang realitas. Hari ini di tempat PKL, saya mendapatkan misi yang luar biasa seru: mengubah potret diri menjadi sebuah karya seni dengan bantuan AI. Dan di blog kali ini, saya tidak hanya akan bercerita, tapi juga akan berbagi rahasianya pada kalian!
Pagi yang Sama, Misi yang Berbeda
Rutinitas pagi adalah fondasi yang membuatku siap menghadapi tantangan apa pun. Misi hari ini dimulai pukul 05.00, diawali dengan Shalat Subuh pada 05.20. Setelah mandi dan bersiap hingga 06.20, sepiring nasi uduk hangat dan secangkir teh pada 06.25 menjadi sumber energi utama. Tepat pukul 07.00, saya melesat dengan motor menuju kampus ISTN, tiba dengan selamat pada 07.40.
Seperti biasa, pukul 08.00 kami memulai hari dengan "Kurvey Pagi". Membersihkan dan merapikan Labkom hingga 08.30 adalah cara kami menyiapkan "kanvas" kerja yang bersih, sebelum mulai "melukis" dengan teknologi.
Tantangan Hari Ini: Wajahku di Kanvas AI
Pukul 08.30, tugas hari ini diberikan. Misinya terdengar sederhana namun sangat menantang: buat foto dirimu sendiri dan ubah menjadi sesuatu yang menarik menggunakan AI. Ini bukan lagi soal coding atau merakit jaringan, ini adalah soal kreativitas, imajinasi, dan kemampuan kita "berbicara" dengan mesin.
Saya pun mulai bereksperimen, dan hasilnya benar-benar di luar dugaan! Dari satu foto biasa, saya bisa menciptakan berbagai versi diriku dalam berbagai dunia. Berikut adalah beberapa hasil favorit saya:
(Contoh 5 Foto Hasil AI)
![]() |
| (senyap di tepi kelas) |
![]() |
| (kota malam yang cerah) |
![]() |
| (mencari kesempatan) |
![]() |
| (satu di banyak kesempatan) |
Keren, kan? Sekarang, sesuai janji, saya akan ajarkan pada kalian bagaimana cara membuatnya.
Rahasia di Balik Layar: Tutorial Membuat Gambar Keren dengan Gemini
Membuat gambar seperti di atas sebenarnya tidak sulit, kuncinya hanya satu: deskripsi atau prompt yang detail. Anggap saja kalian sedang menjelaskan sebuah gambar kepada seorang pelukis buta yang sangat jenius. Semakin detail penjelasan kalian, semakin akurat lukisannya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Siapkan Foto Referensi yang Jelas Mulailah dengan foto diri (selfie) yang jelas, dengan pencahayaan yang bagus dan wajah menghadap ke depan. Ini akan menjadi referensi utama bagi AI untuk mengenali wajahmu.
![]() |
| (contoh foto selfie) |
Langkah 2: Mulai "Berbicara" dengan Gemini (Prompt Engineering) Ini adalah bagian terpenting. Gunakan fitur upload gambar di Gemini, lalu tuliskan deskripsi detail mengenai gambar yang kamu inginkan. Pecah deskripsimu menjadi beberapa bagian:
![]() |
| (contoh perintah gemini) |
Contoh Prompt Lengkap:
"Original Face, cinematic portrait with a somber feel features a young Asian man in a dimly lit, vintage classroom. The camera is shot from a distance, with a small section of the chair's back visible in front, as if the photographer was taking the portrait discreetly or in a quiet moment. Soft, golden-yellow lighting reflects from a small window or gap in the right wall, forming diagonal lines of light that fall directly on the man's face, creating a dramatic and emotional contrast. The man sits alone in a chair, his feet resting on the desk, with a relaxed and cool expression, as if lost in thought. He has messy, yet natural Korean-style Comma-style hair. He wears an oversized army green Sweater, cream-colored cargo pants, Converse sneakers, and red headphones. He has a bag hanging from the chair, but it blends harmoniously with the warm light surrounding him. Behind him is an off-white wall with sticky notes labeled "Rhey" notices, duty schedules, and So on, and a photo at the top. There are also a few decorations or furnishings typical of a college classroom. Reinforcing a nostalgic and contemplative feel, like a frozen moment in time. Soft golden hues of light blend with the dark shadows in the room, creating a quiet, warm, and slightly wistful atmosphere, reminiscent of a scene from a Japanese indie film at dusk or early morning. The overall atmosphere suggests an intimate, introspective moment in silence. All image elements are rendered without bokeh, with even sharpness from foreground to background. The visual texture contains noticeable noise and grain, reminiscent of the results of analog 35mm film cameras like the Canon AE-1 or retro digital simulations using the Fujifilm X100V with "Classic Chrome" film simulation. Possible camera settings: ISO 1600, f/5.6 aperture, 1/60s shutter speed, with a warm white balance to maintain the natural golden light in the room. The grain effect can come from ISO 400 film or the digital grain feature intentionally activated to add cinematic character and nostalgia. 3:4"
Langkah 3: Ulangi dan Perbaiki (Iterasi) Hasil pertama mungkin belum sempurna. Jangan menyerah! "Bicaralah" lagi dengan Gemini.
- Contoh:
"Bagus, tapi buat ekspresinya sedikit lebih tersenyum."atau"Ganti warna jaketnya menjadi biru dongker."
Ada satu masalah yang sering terjadi: AI sudah membuatkan gambar yang super keren—bajunya pas, latarnya spektakuler—tapi wajah yang dihasilkan benar-benar berbeda, bahkan 180 derajat dari muka kita. Jangan panik! Di sinilah kita butuh alat bantu kedua: Web Swap Face.
Bagaimana Cara Menggunakannya? Situs face swap berfungsi untuk menukar wajah dari satu foto ke foto lain. Caranya sangat mudah:
![]() |
| (website: aifaceswap.io) |
1. Cari Situsnya: Buka Google dan cari dengan kata kunci seperti "AI face swap online", "online face swapper", atau sejenisnya. Ada banyak situs gratis yang menyediakan layanan ini.
2. Siapkan Dua Gambar: Ini yang paling penting. Kamu butuh:
Gambar Target: yaitu gambar KEREN yang dihasilkan oleh Gemini tadi (dengan wajah yang salah).
Gambar Sumber: yaitu foto selfie ASLI kamu yang jelas (dengan wajah yang benar)
3. Unggah & Proses: Di situs face swapper tersebut, biasanya akan ada dua kotak unggahan.
Unggah Gambar Target (dari Gemini) ke kotak gambar utama/latar belakang.Unggah Gambar Sumber (foto asli wajahmu) ke kotak wajah/sumber.
Klik tombol prosesnya (biasanya bernama "Swap", "Generate", atau "Render").
4. Unduh Hasilnya: Tunggu beberapa saat, dan voila! Situs tersebut akan memberikanmu hasil akhir: gambar keren dari Gemini dengan wajah asli kamu yang sudah tertempel rapi.
![]() |
| (hasilnya sudah bisa di download |
Dengan gabungan dua alat ini, imajinasi benar-benar jadi tanpa batas! Kamu bisa menciptakan gaya visualnya di Gemini, lalu menyempurnakan wajahnya dengan face swapper.
Setelah puas berpetualang di dunia AI, tugas kami selanjutnya adalah mendokumentasikan semua penemuan dan hasil karya ini. Kami pun mulai membuat laporan dalam format blogger hingga jam menunjukkan pukul 12.00.
Jeda Siang: Mengistirahatkan Otak Kreatif
Tepat tengah hari, kami rehat. Energi kreatif dari pagi hari perlu diisi ulang. Kami pergi ke tepi danau kampus untuk menyantap bekal makan siang kami bersama-sama. Suasana yang tenang dan pemandangan yang asri benar-benar membantu menyegarkan pikiran. Selepas makan, kami bergegas ke mushola untuk menunaikan ibadah Shalat Dzuhur.
Babak Kedua: Dari Imajinasi Visual ke Logika Rangkaian
Pukul 13.00, kami kembali ke Labkom, siap untuk tantangan baru. Dan benar saja, tugas sore ini membawa kami ke dunia yang sama sekali berbeda: mempelajari Arduino sederhana.
Karena spesifikasi komputer kami beragam, kami menggunakan simulator berbasis web bernama Wokwi yang sangat ringan dan efektif. Misi kami adalah membuat simulasi rangkaian lampu lalu lintas.
Kami memulainya dari yang paling dasar: rangkaian untuk 2 simpangan. Setelah berhasil, tingkat kesulitan dinaikkan menjadi 3 simpangan, lalu yang paling rumit, 4 simpangan. Di sinilah otak kami benar-benar diuji. Logika untuk mengatur waktu tunda (delay) setiap lampu agar tidak bertabrakan cukup membuat kepala menjadi sedikit pusing. Kapan lampu hijau di simpang A harus menyala bersamaan dengan lampu merah di simpang B, C, dan D? Sinkronisasi ini benar-benar menguras konsentrasi.
![]() |
| (foto project arduino saya) |
Namun, dengan kerja sama dan sedikit trial and error, kami berhasil menaklukkan tantangan tersebut. Melihat lampu-lampu LED virtual di layar berkedip bergantian sesuai aturan yang kami programkan adalah sebuah kepuasan yang luar biasa. Kami terus asyik dengan proyek ini hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.00.
Pulang dengan Kepala Penuh Ide
Jam pulang telah tiba. Kami menyimpan semua pekerjaan kami, merapikan barang-barang, dan bersiap meninggalkan lab. Hari ini terasa sangat padat namun memuaskan. Pagi hari diisi dengan kreativitas tanpa batas bersama AI, sementara sore hari dihabiskan untuk mengasah logika terstruktur dengan Arduino. Dengan kepala yang penuh ide dan wawasan baru dari dua dunia teknologi yang berbeda, kami pun pulang ke rumah masing-masing.
Nah, itu dia rahasianya! Ternyata seru sekali bisa berkolaborasi dengan AI untuk menciptakan sesuatu yang baru.












0 Komentar