Naik Level, Menaklukkan PHP & Template di Hari Jumat yang Penuh Berkah

Naik Level Menaklukkan PHP & Template di Hari Jumat yang Penuh Berkah

(ilustrasi pemograman)

Ada yang berbeda dengan hari Jumat. Udaranya terasa lebih ringan, semangat terasa sedikit lebih membara. Bagiku, seorang remaja yang sedang berjuang di medan Praktik Kerja Lapangan (PKL), hari Jumat bukan hanya penanda akhir pekan akan tiba, tapi juga sering kali menjadi hari penuh tantangan dan pelajaran baru. Dan hari ini, tantangan itu bernama PHP.

Ritual Pagi & Aroma Nasi Uduk (05.00 - 07.40)

Misiku dimulai tepat pukul 05.00. Setelah menunaikan kewajiban Shalat Subuh pada 05.20 untuk mencari ketenangan dan berkah, aku langsung bersiap untuk "berperang". Mandi dan mengenakan kemeja rapi adalah caraku mempersiapkan zirah mentalku, selesai tepat pukul 06.20.

Pagi ini, bahan bakarku istimewa. Bukan roti atau sereal, tapi sebungkus nasi uduk hangat dan secangkir teh manis menjadi amunisi utamaku pada 06.25. Pukul 07.00, dengan perut kenyang dan semangat terisi, kuda besiku—sepeda motor—kupacu membelah jalanan pagi menuju Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Tepat 07.40, aku tiba di tujuan, siap menyerap ilmu baru.

Arena Disiapkan: Dari Sapu Hingga HTML (08.00 - 10.00)

Sambil menunggu rekan-rekan lain, aku mempersiapkan diri di dalam Labkom. Pukul 08.00 tepat, tradisi sakral kami dimulai: Kurvey Pagi. Kami menyapu, mengelap meja, dan merapikan kabel. Ini bukan sekadar bersih-bersih, ini adalah cara kami menyiapkan arena agar nyaman untuk berpikir jernih. Lab yang bersih membuat pikiran lebih terorganisir.

(foto program yang saya kerjakan)

(foto program yang saya kerjakan)


(foto program yang saya kerjakan)


(foto program yang saya kerjakan)



Setelah arena siap, pukul 08.30 kami melakukan "pemanasan". Materinya adalah membuat website "Form Pendaftaran Warga" menggunakan HTML sederhana. Ini adalah materi yang sudah mulai kami kuasai, sebuah pemanasan yang sempurna sebelum kami dilempar ke tantangan sesungguhnya.

Tantangan Baru: Ketika PHP & Localhost Masuk Arena (10.00 - 11.30)

Pukul 10.00, tingkat kesulitan dinaikkan. Tugas baru turun: membuat website informasi kampus ISTN, namun kali ini tidak hanya dengan HTML, tapi juga dengan PHP dan harus berjalan di localhost. Dahi kami semua sedikit berkerut. Dari HTML statis ke PHP dinamis, ini terasa seperti sebuah lompatan besar.

(foto program yang saya kerjakan)

(foto program yang saya kerjakan)


(foto program yang saya kerjakan)

Melihat kami yang sedikit kebingungan, pembimbing kami memberikan sebuah kemudahan. Kami boleh menggunakan template yang sudah ada. Tapi, ini bukan jalan pintas yang mudah. Tugas kami berubah: bukan lagi membangun dari nol, tapi membedah, memahami, dan menjinakkan 'monster' kode yang sudah jadi. Kami harus merapikannya sendiri, menyesuaikannya, dan membuatnya berfungsi sesuai keinginan kami.

Jeda Suci di Hari Jumat (11.30 - 13.00)

Adzan Dzuhur berkumandang, menandakan jeda yang paling dinanti di hari Jumat. Kami segera menghentikan semua aktivitas, menyimpan pekerjaan kami, dan bergegas menuju masjid kampus untuk menunaikan ibadah Shalat Jumat. Momen ini adalah pengingat bahwa di tengah kesibukan logika dan kode, ada ruang untuk spiritualitas yang menenangkan jiwa.

Perjuangan Sore: Menjinakkan Template (13.00 - 16.00)

Dengan pikiran yang lebih segar setelah ibadah, kami kembali ke Labkom pukul 13.00. Perjuangan sore hari pun dimulai. Fokus kami hanya satu: melanjutkan tugas menjinakkan template website informasi kampus.

Sisa hari itu dihabiskan dengan menjadi detektif digital. Mencari di mana letak baris kode yang harus diubah, mencoba memahami alur logika yang dibuat orang lain, dan merapikan tampilan yang masih berantakan. Prosesnya memang tidak mudah dan belum selesai, tapi setiap kesalahan yang kami perbaiki terasa seperti sebuah kemenangan kecil.

(foto hasil program saya)

Waktu menunjukkan pukul 16.00, menandakan berakhirnya jam PKL. Meskipun website itu belum rapi sempurna, aku merasa puas. Hari ini aku tidak hanya belajar tentang PHP, tapi juga tentang bagaimana cara beradaptasi, memecahkan masalah, dan kegigihan untuk terus mencoba. Dengan membawa lelah dan setumpuk pelajaran baru, aku pun pulang, siap melanjutkan pertempuran ini di hari Senin.

Posting Komentar

0 Komentar